Minggu, 25 Oktober 2020

PELAKSANAAN PEKERJAAN JALAN BETON RIGID

 

PELAKSANAAN

PEKERJAAN

JALAN BETON RIGID

Oleh: Ardiansyah.A 



Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan segala nikmat kepada kami sehingga Blog pembelajaran dengan judul metode pelaksanaan pekerjaan jalan beton rigid ini dapat diselesaikan sebagai mana mestinya. Blog pembelajaran ini dimaksudkan sebagai Sumber/buku yang akan mendukung kelancaran belajar pada mata kuliah jurusan teknik sipil. Materi – materi yang disajikan buku ini diharapkan dapat memberikan pemahaman pada pelaksanaan pekerjaan jalan beton rigid

Penyelesaian Blog ini tidak terlepas dari kontribusi berbagai pihak baik berupa material maupun dorongan motivasi kepada kami sebagai penyusun. Sebagai sebuah karya keilmuan, kami harap semoga Blog ini menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi siapa saja yang membaca dan mempelajarinya. Dan sebagai sebuah karya pula maka kami menyadari bahwa sudah pati terdapat kekurangan atau pun kejanggalan di berbagai tempat dalam buku ini. Oleh sebab itu, demi kesempurnaannya dimasa mendatang, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan.

 

Jambi, Oktober 2020

Penulis

 

 

                                                                                                                                                                                                                                                                                                 


PENDAHULUAN

        Perkerasan Kaku (Rigid Pavement) didefinisikan sebagai struktur perkerasan yang terdiri dari plat beton semen yang bersambungan (tidak menerus) dengan atau tanpa tulangan, atau plat beton menerus dengan tulangan, yang terletak di atas lapis pondasi bawah, tanpa atau dengan aspal sebagai lapis permukaan.

1). Lapis Pondasi

        Lapis pondasi (base course) terdiri atas satu lapis plat (slab) beton semen mutu tinggi yang kira-kira setara dengan beton K-350 sampai K- 400. Dalam perkembangan terakhir, plat beton ini dapat juga terdiri atas beton pratekan

Lapis pondasi yang terdiri atas plat beton semen ini merupakan konstruksi utama dari perkerasan kaku, yang apabila kontak langsung dengan roda lalu lintas (berfungsi sebagai lapis permukaan / surface course), maka permukaannya harus rata, tidak mudah aus dan tidak licin. Lapis pondasi tidak boleh lekat (unbonded) dengan lapis pondasi bawah (sub base course).

2). Lapis Pondasi Bawah

        Fungsi utama lapis pondasi bawah (sub base course) :

- sebagai lantai kerja (working platform),

- mencegah pumping (pemompaan), dan

- menambah kekuatan tanah dasar, meskipun pada umumnya lapis pondasi bawah ini tidak diperhitungkan dalam memikul beban lalu lintas (bersifat non-struktural).

    Pumping adalah peristiwa masuknya air hujan dari permukaan plat beton melalui retakan/celah sambungan pada plat beton tersebut dan terus ke tanah dasar, yang kemudian dengan terjadinya lendutan plat beton akibat dari beban lalu lintas berat mengakibatkan air dapat terpompa ke luar lagi dengan membawa butir-butir halus material tanah dasar; akibatnya lambat laun terjadi rongga di bawah plat beton sehingga plat beton kehilangan dukungan sehingga akhirnya retak karena plat beton tidak didesain untuk menahan momen lentur.

Tahap awal terjadinya pumping dapat dilihat dari munculnya lumpur tanah merah di permukaan perkerasan di daerah sambungan / retakan plat beton. Untuk mengatasi pumping ini dapat digunakan material berbutir (granular material / agregat) untuk memberikan fasilitas drainase bagi air yang masuk ke bawah perkerasan untuk kemudian disalurkan melalui saluran pembuang di bawah perkerasan (subdrain). 

        Agar berfungsi baik sebagai drainase maupun sebagai saringan agar material halus tanah dasar tidak bisa lewat, maka material berbutir yang dipergunakan harus memenuhi persyaratan agregat porous (filter material). Alternatif lainnya, dapat dipergunakan lean concrete (yaitu beton kurus dengan kekuatan kubus 1,0 MPa, atau dikenal juga sebagai beton B-0) sebagai lapis pondasi bawah. Dalam hal ini lean concrete dimaksudkan sebagai material penghambat (blocking) masuknya air ke bawah perkerasan (tanah dasar). Secara teoritis, antara lapis pondasi bawah dengan plat beton di atasnya tidak boleh ada ikatan (bonding) sehingga perlu dipasang bond breaker.

3). Bond Breaker

        Bond breaker dipasang di atas subbase agar tidak ada kelekatan (bonding) atau gesekan (friction) antara lapis pondasi bawah dengan plat beton. Dalam praktek bond breaker dibuat dari plastik tebal (minimum 125 mikron).

Untuk mencegah gesekan, maka permukaan lapis pondasi bawah tidak boleh dikasarkan (grooving atau (brushing). 

Pada waktu pemasangan plastik harus dihindari terjadinya “air-trapped” di bawah plastik karena akan menyebabkan “irregular joint” yang akan menimbulkan gesekan antara lapis pondasi bawah dengan plat beton di atasnya. Bila lapis pondasi bawah terdiri atas granular material, tidak diperlukan adanya bond breaker, kecuali kalau ada kekhawatiran terjadinya “dewatering” campuran beton.






KAJIAN TEORI

1.  Identifikasi Beton Rigid

konstruksi perkerasan jalan terdiri dari, yaitu perkerasan lentur (flexible pavement) yang bahan pengikatnya adalah aspal dan perkerasan kaku (rigid pavement) dengan semen sebagai bahan pengikatnya yang jalannya biasa juga disebut jalan beton. Jalan beton biasanya digunakan untuk ruas jalan dengan hirarki fungsional arteri yang berada dikawasan baik luar maupun dalam kota untuk melayani beban lalu-lintas yang berat dan padat.

Selain itu karena biaya pemeliharaan jalan beton dapat dikatakan nihil walaupun biaya awalnya lebih tinggi dibandingkan dengan jalan aspal yang selalu memerlukan pemeliharaan rutin, pemeliharaan berkala, dan peningkatan jalan (tentunya ini akan memakan biaya yang tidak sedikit pula), maka sangatlah tepat jika jalan beton digunakan pada ruas-ruas jalan yang sangat sibuk karena sesedikit apapun, perbaikan jalan yang dilakukan akan mengundang kemacetan yang tentunya akan berdampak sangat luas.

 

1.1  Pengertian Beton Rigid

Beton rigid adalah suatu susunan konstruksi perkerasan dimana sebagai lapisan atas digunakan pelat beton, yang terletak diatas pondasi atau langsung diatas tanah dasar pondasi atau langsung diatas dasar (subgrade).

1.2  Jenis – jenis beton rigid atau perkerasan kaku

a.     Perkerasan beton semen

Perkerasan beton semen adalah perkerasan kaku dengan beton sebagai pelapis aus. Perkerasan beton semen ini ada 4 jenis yaitu :

(1)   Perkerasan beton semen dengan sambungan tanpa tulangan.

(2)   Perkerasan beton semen dengan sambungan dengan tulangan.

(3)   Perkerasan beton semen menerus ( tanpa sambungan ) dengan tulangan.

(4)   Perkerasan beto semen praktekan.

b.     Perkerasan komposit

       Perkerasan Komposit adalah perkerasan kaku dengan pelat beton sebagai lapisan pondasi dan beton aspal (AC) sebagai lapis permukaan. Lapisan permukaan beton ini diperhitungkan sebagai bagian yang memikul beban lalu lintas.

1.3 Karakteristik beton rigid

Konstruksi beton rigid mempunyai beberapa karakteristik yaitu sebagai berikut:

(1)   Memakai bahan pengikut semen Portland ( PC ).

(2)   Sifat lapisan utama (plat beton) yaitu memikul sebagian besar beban lalu lintas.

(3)   Pengaruh terhadap repitisi beban adalah timbulnya retak – retak pada permukaan jalan.

(4)   Pengaruhnya terhadap penurunan tanah dasar yaitu, bersifat sebagai balok diatas permukaan.

2. Pelaksanaan Persiapan Pekerjaan

Pada pelaksanaan pekerjaan jalan beton rigid yang harus dipersiapkan yaitu rambu – rambu pekerjaan jalan , alat pekerjaan, alat berat, mobil mixer, dan data proyek.

2.1 Peralatan Keamanan / K3

K3 bertujuan untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan bebas dari pencemaran lingkungan dengan memelihara kesehatan dan keselamatan, keamanan dan keselamatan tenaga kerja sehingga dapat mencegah atau mengurangi terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja, dan pada akhirnya dapat meningkatkan sistem efisiensi dan produktivitas kerja.

Peralatan keamanan sangat penting dalam pekerjaan proyek yang berguna untuk keselamatan bekerja seperti Sepatu safety, rompi, helm, masker, dan sarung tangan.sebagai contoh dibawah ini :

 

2.2  Merancang rambu – rambu jalan

Rambu – rambu berguna sebagai penanda, pembatas jalan, dan peringatan pemberitahuan dengan adanya pekerjaan jalan. Rambu – rambu pekerjaan jalan bermacam – macam bagian dari perlengkapan jalan yang memuat lambing,     huruf angka, kalimat dan/atau perpaduan di antaranya, yang digunakan untuk memberikan peringatan, larangan, perintah dan petunjuk bagi pemakai jalan diantaranya sebagai berikut:

a.     Rambu – rambu “ Hati – Hati Ada Pekerjaan Jalan ”

      b.    Rambu – rambu “ Hati – Hati jalan masih dalam proses pekerjaan “







      c.    Rambu – rambu “ Maaf Jalan Dialihkan Ada Bahan Bangunan “
           d.    Rambu – rambu Pembatas jalan


2.3 Peralatan Kerja

Peralatan kerja adalah suatu benda yang membantu memperlancarkan pekerjaan dengan mudah dan cepat. Peralatan pekerjaan jalan beton rigid ini ada yang umum dan ada yang khusus antara lain:

2.3.1     Peralatan Umum

Peralatan umum ialah alat bantu yang biasa digunakan pada umum nya seperti:

a.    Cangkul

b.    Selang timbang

c.    Linggis

d.    Parang

e.    Palu, dan peralatan umum lainnya.

2.3.2     Peralatan khusus

Peralatan khusus ialah alat bantu kerja khusus dalam pekerjaan jalan beton rigid seperti :

a.       Mesin penghampar yaitu berguna menghampar beton yang ditumpahkan dari mobil mixer dan menggetarkan memalui jalur begisting rigid yang berjalan lurus kedepan, sebagai  contoh:

                b. Mesin pemadat yaitu berguna untuk memadatkan tanah yang masih lembut sebelum dikerjakan, sebagai contoh:

                       c. Mesin vibrator yaitu berguna untuk memadatkan beton yang sudah ditumpahkan disela – sela besi yang telah dirakit, sebagai contoh :


                     d. Mesin pemotong / catting beton yaitu berguna untuk memotong beton sebagai pematah antara segmen, sebagi  contoh:

                        e. Mesin pemoles / gosok yaitu berguna untuk menghaluskan permukaan beton supaya rata dan rapi.

 
                         f. Groofing yaitu alat untuk menggaris beton yang sudah dirapikan

                 g. Geoteks atau selimut beton yaitu berguna membantu proses pengerasan beton.

                    h. Silen / aspal cair yaitu berguna untuk merapikan permukaan beton yang sudah dicatter .

i.    Begisting elsi dan rigid yaitu berguna penahan beton elsi dan beton rigid.


                        j.   Plastik hitam yaitu berguna untuk merapikan hasil beton rigid dan membuat beton tidak bocor.
                         k. Crack induser yaitu berguna untuk penahan beton yang sudah dicatter supaya beton tidak pecah .

                          l.   Mesin genset yaitu sebagai listrik untuk mengebor, lampu, mengelas, dan kebutuhan kerja.

2.4    Alat Berat Pekerja

            Alat berat adalah suatu bantuan mesin yang besar sebagai alat untuk memudahkan dalam pekerjaan untuk membuat lokasi / lahan yang akan dijadikan jalan beton rigid.dan alat berat sebagai berikut :

 a.    Excavator yang berguna menggali tanah dan menata lokasi / lahan yang akan dijadikan jalan beton rigid.contoh gambar :


  b. Motor grader yang berguna untuk meratakan tanah dan kelas A yang sudah diletakkan.sebagai contoh gambar :




c. Pneumatic tire roller yang berguna untuk memadatkan kelas A dan tanah yang disatukan sebelum digiling/dikeraskan, sebagai  contoh gambar:


    d. Loader yang berguna meratakan tanah dan merapikan tanah yang membantu kerja motor grader,sebagai contoh gambar :

             e.Tandem roller / Vibrator yang berguna memadatkan tanah yang sudah disatukan dengan kelas A untuk dasar beton rigid, sebagai contoh gambar:


2.5 Mobil mixer / mobil molen pengankut beton

             Mobil mixer adalah kendaraan yang mengangkut beton dari baching plan menuju lokasi tempat pekerjaan.

Mobil mixer ini ada 2 bentuk dan memuat kapasitas beton yang berbeda yaitu:

a. mobil mixer bentuk seperti truck berkapasitas 3,0 M3/kubik

b. mobil mixer bentuk seperti fuso berkapasitas 7,0 M3/kubik, dan dibawah ini gambar bentuk kendaraan sebagai berikut:

1)    Mobil mixer berkapasitas 3,0 M3

                    2)  Mobil mixer berkapasitas 7,0 M3

                2.6 Dokumentasi data proyek
                 Dalam melakukan kegiatan mendokumentasi yang akan diambil untuk data proyek yaitu gambar yang menunjukkan pengambilan Sta, pekerjaan galian sampai perataan, dan pekerjaan jalan beton hingga selesai,sebagai berikut data proyek yang diambil:

a.    Pengambilan Sta

b. Pengerjaan lahan jalan beton rigid

3. Langkah – Langkah Pelaksanaan Pekerjaan Jalan Beton Rigid

     Pada pelaksanaan pekerjaan ada langkah – langkah yang akan diambil diantaranya pembuatan lokasi/lahan yang dijadikan objek, pemasangan begisting elsi dan rigid, perakitan besi dan menyelesaian pekerjaan berikut penjelesan beseta gambar .

3.1  Pembuatan lokasi / lahan pekerjaan jalan beton rigid

        Untuk membuat lokasi / lahan pekerjan yang akan dilakukan yaitu:

a.    Mengukur lebar dan tinggi sesuai dokumen dari perusahaan

b.    Menggali lahan menggunakan excavator dan mengukur kembali ketinggian dan lebar.

c.    Mengambil tanah dengan dibantu Loader

d. Meratakan Kelas A yang sudah disebarkan menggunakan Motor Greder untuk menyatukan tanah dan kelas A.

                   e. Diratakan menggunakan Pneumatic tire roller

       f. Dan dipadatkan menggunakan Tandem roller / Vibrator



3.2. Pemasangan Begisting Elsi

Pada tahap ini perlu diperhatikan dalam pemasangan begisting elsi sebagai berikut:

a.     Menggunakan selang yang ukuran kecil dan panjang untuk mengukur ketinggian elsi dari posisi tengah kesamping dengan turun 2-3 cm untuk aliran air mengarah kepinggir

b.     Memasang begisting elsi memanjang kedepan lurus

c.     Dan begisting elsi dipatok menggunakan besi behel yang kuat supaya saat penghamparan beton tidak jebol atau terlepas dari bagisting elsi

d.     Patok bisa ditambahkan kayu bulat supaya lebih kuat

e.      Setiap ujung begisting elsi diikat menggunakan kawat ikat supaya tidak terlepas, contoh gambar sebagai berikut :



3.3. Penghamparan Beton Elsi

Dalam menghampar beton elsi yang harus diperhatikan kekuatannya yang biasanya menggunakan k 125 sebagai dasar dan yang perlu diperhatikan dalam  mengecor beton elsi yaitu:

a.     Mengatur pekerja yang mana mengendalikan control mixer beton yang keluar dari bak mixer

b.     Membagi pekerja yang mana melangsir beton dan yang meratakan beton

c.      Dan pekerja merapikan beton untuk beton elsi dengan rapi contoh gambar sebagai berikut:



3.4 Pemasangan Begisting Rigid

Pada proses pemasangan begisting rijit yang perlu dimengerti adalah

a.    Memang begisting rijit harus diukur ketinggian dan lebarnya sesuai gambar yang diberikan

b.     Setelah betul ukuran maka begisting rijit dipatok dengan besi behel dan  diujung begisting rijit di ikat dengan kawat ikat supaya kuat

c.   Pada dinding tengah begisting rijit diganjal menggunakan kayu bulat sehingga beton ditumpahkan begisting rijit tidak jebol dalam menahan beban dari beton, contoh gambar sebagai berikut :



3.5 Pemasangan Plastik Hitam dan Perakitan Pembesian

(1)   Pada pemasangan plastik hitam sangat diperhatikan supaya betin tidak rembes dan persegmennya plastic hitam diatas nya di pasang crack induser untuk penahan dan penanda pasangan salaran dowel pada pemasangan besi dowel, contoh gambar sebagai berikut :

                   (2)   Pada perakitan pembesian sangat diperhatikan dalam setiap pemasangan besi

(a)   Meletakkan 2 salaran dowel 

(b)   Besi dowel dicat sebagai tanda dengan warna terang, dipasangkan plastic kondom yang sebelum nya diujung besi dowel diberikan gemuk atau pelumas sebanyak sesuai gambar data

(c)    Diujung satunya besi dowel di ikat dengan kawat ikat supaya tidak bergeser

(d)   Cakar ayam dilas atau di ikat dengan kawat ikat sebanyak sesuai gambar data

(e)   Setelah itu besi wermesh yang sudah dipasang cakar ayam diletakkan ke atas salaran yang sudah dipasang dan di ikat supaya beton ditumpahkan besi tidak bergerak.

3.6 Penghamparan Beton Rigid dan Merapikan Beton Rigid

(1) Menghampar beton rijit yang harus diperhatikan kekuatannya yang biasanya menggunakan k 350 sebagai dasar dan yang perlu diperhatikan dalam  mengecor beton rijit yaitu:

(a)   Mengatur pekerja yang mana mengendalikan control mixer beton yang keluar dari bak mixer

(b)   Membagi pekerja yang mana melangsir beton dan menggunakan mesin hampar beton untuk meratakan kedepan

(c)    Disaat beton dihampar pekerja menggunakan mesin vibrator untuk meratakan beton disela-sela besi dan mesin hampar berjalan dan sebagai contoh gambar :



    2)    Merapikan Beton Rigid

            Merapikan beton rigid menggunakan mesin perata beton atau menggunakan gosokan sangat diperhatikan supaya beton mulus seperti contoh gambar berikut:



3.7. Mengroofing, Mengcatter Beton, Menyilen,dan Geoteks

(1)  Groofing adalah mempercantik beton atau menggaris beton supaya beton tidak licin dan air bisa mengalir.

(2)  Mengcatter beton harus sesuai dimana letak creck induser supaya beton tidak retak dan  langsung diberikan silen/aspal cair untuk merapikan beton.

(3)  Silen adalah aspal cair berguna untuk melengketkan / merapatkan beton supaya rapi setelah beton dicatter / dipotong.

(4)  Geoteks adalah selimut tebal yang menyerap air dan melembabkan beton sehinga membantu proses pengerasan beton.

3.8  Menyiram Beton

       Menyiram beton berguna untuk memadatkan beton dan akan disiram sesuai jadwal yang sudah ditentu pada pagi, siang ,dan sore hari. 





        4.    Hasil Pelaksanaan Pekerjaan Jalan Beton Rigid

       Pada kegiatan ini akan menilai kualitas beton dan menyimpulkan permasalahan pada pelaksanaan pekerjaan jalan beton rigid yang menjadi hasil dari pelaksanaan pekerjaan.

4.1  Menilai Hasil Kualitas Beton

       Beton yang dihasilkan antara lain ada yang bagus da nada beton yang retak maka itu beton akan diperbaiki.

(1)   Beton yang bagus adalah beton yang tidak retak atau beton yang memiliki kualitas bagus

(2) Beton yang tidak bagus adalah bagus yang kodisinya retak .

    4.2 Menyimpulkan Hasil Permasalahan Pekerjaan

       pada pekerjaan ini permasalahan yang timbul adalah

(1)  Kondisi pada lokasi pekerjaan ada pada kondisi yang rawan, maka itu pekerjaan sedikit terhambat karna factor lingkungan sekitar lokasi pekerjaan.

(2)  Kondisi cuaca pada lokasi yang tidak mendukung dan terkadang hujan membuat pekerjaan menjadi terhambat.

(3)  Jarak batching plan kelokasi pekerjaan jauh yang membuat pekerjaan terjeda karna menunggu mobil mixer yang mengangut beton dari batching plan kelokasi pekerjaan.

(4)  Beton yang terjadi keretakan akan dilem sika, untuk menyambung kembali beton yang retak supaya retakannya tidak melebar.





RANGKUMAN

Mahasiswa pada dasarnya harus memahami pengertian beton rigid, jenis jenis beton rigid, dan karakteristik beton rigid maka dari itu pentingnya dasar – dasar dari pekerjaan.

Lakukan persiapan pekerjaan mulai dari perencanaan, peralatan kerja, alat berat yang akan dipakai, mobil mixer yang akan dipakai, dan mendokumentasi data proyek yang akan menjadi penentuan penilaian kerja.

Pada langkah kerja harus sangat diperhatikan tahapan – tahapannya secara berurut, sebagai pelaksana atau pengawas lapangan sangat penting untuk mengatur pekerjaan supaya pekerjaan teratur dan cepat..

Menyimpulkan hasil kualitas beton harus dinilai apakah beton itu berkualitas bagus atau tidak bagus dilihat dari factor beton iru sendiri apa beton itu retak atau tidak retak , dan menyari solusi terbaik pada permasalahan pekerjaan dilokasi tempat pelaksanaan pekerjaan yang sedang berlangsung.




 

DAFTAR  PUSTAKA

Departemen Pekerjaan Umum. (2002). Pelaksanaan Perkerasan Jalan Beton semen(edisi final). Jakarta: PU Permukiman dan Prasarana.

 

Suryawan, Ari. (2009). Perkerasan Jalan Beton Semen Portland (cetakan kedua).Yogyakarta: Beta Offset.

 

Departemen Pekerjaan Umum. (2003). Pelaksanaan Perkerasan jalan Beton semen Berdasarkan SNI PD T 14-2003. Jakarta: PU Permukiman dan Prasarana




3 komentar:

  1. Semoga blognya bisa menjadi referensi bagi pekerja yang akan melakukan pelaksanaan perkerasan jalan beton semen ini :)

    BalasHapus
  2. Info yang sangat bermanfaat.
    Nice... 👍🏻👍🏻

    BalasHapus

PELAKSANAAN PEKERJAAN JALAN BETON RIGID

  PELAKSANAAN PEKERJAAN JALAN BETON RIGID Oleh: Ardiansyah.A  Kata Pengantar Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan sega...